Jumat, 22 November 2024

Pengamat: Popularitas Airlangga Terdongkrak Keberhasilan Pemerintah Tangani Covid-19

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan

Trubus Rahadiansyah Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti mengatakan, keberhasilan Pemerintah Indonesia mengendalikan Pandemi Covid-19 buah dari kerja sama seluruh elemen masyarakat.

Menurutnya, Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi punya peran sentral dalam penangan wabah Virus Corona di Tanah Air.

“Kedua menteri tersebut cukup mampu menerjemahkan kehendak dan kemauan Bapak Presiden, kemudian terbit Instruksi Mendagri untuk mengatur berbagai aspek kehidupan di masa pandemi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (13/9/2022).

Sejumlah kebijakan dan terobosan memang dilakukan Pemerintah sejak awal Pandemi Covid-19. Airlangga selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menyalurkan sejumlah bantuan sosial, begitu juga dengan kementerian/lembaga lain.

“Bantuan itu menyelamatkan masyarakat dari berbagai kondisi karena adanya pembatasan kegiatan sosial ekonomi. Sehingga, masyarakat tercukupi dengan bantuan dari Pemerintah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Trubus mengapresiasi kerja sama pemerintah pusat dan daerah, juga masyarakat dalam penanganan wabah Virus Corona.

“Kita lihat koordinasi kolaborasi antarkementerian lembaga yang sebenarnya ego sektoralnya kuat, tapi dalam mengatasi covid cukup baik. Hubungan pusat dan daerah berjalan baik, dan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dan masyarakat terjalin sinergis. Jadi, kekompakan penanganan covid patut dibanggakan,” lanjutnya.

Dengan kolaborasi dan sinergi, dalam dua tahun, perekonomian nasional pulih lebih cepat. Sekarang, diperkirakan perekonomian akan tumbuh 5,44 persen year on year.

Berdasarkan hasil survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) Airlangga Hartarto dikenal oleh 58,9 persen responden sebagai Menko Perekonomian.

Selain itu, Airlangga juga dikenal sebagai tokoh yang diberikan tanggung jawab menjabat Ketua KPC-PEN untuk memulihkan perekonomian nasional akibat Covid-19, dan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

“Tokoh mana yang kebijakan dan programnya paling dirasakan memberikan dampak pada masyarakat dalam dua tahun terakhir kepada 1988 responden? Hasilnya, Airlangga Hartarto dinilai sebagai tokoh Pemerintah yang kebijakan dan programnya banyak membantu masyarakat di saat masyarakat kesulitan ekonomi keluarganya akibat dampak Covid-19,” kata Alamsyah Wijaya Direktur Eksekutif LPPM.

Selanjutnya, LPMM juga melakukan survei untuk mengukur dinamika pendapat dan pilihan masyarakat terhadap parpol dan tokoh bakal capres pada pemilu 2024.

Hasilnya, kalau pilpres digelar hari ini dengan tokoh mana yang akan dipilih dengan pertanyaan tertutup, maka nama Airlangga Hartarto dipilih oleh 29,2 persen responden, Prabowo Subianto 21,0 persen, Andika Perkasa 12,7 persen.

Kemudian, Ganjar Pranowo 7,1 persen, Anies Baswedan 5,2 persen, Puan Maharani 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 1,6 persrn, dan yang tidak memilih sebanyak 19,1 persen responden.

Dari hasil simulasi nama tokoh yang dipasangkan sebagai capres dan cawapres, didapati dari hasil survei Pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo menjadi pasangan yang paling banyak dipilih dengan tingkat keterpilihan 45,6 persen.

Sedangkan preferensi publik dalam memilih partai politik menunjukkan elektabilitas Golkar 15,8 persen, Gerindra 14,6 persen, PDI-P 14,7 persen, Demokrat 5,4 persen, PKB 5,2 persen, PKS 5,1 persen, Nasdem 4,4 persen, Perindo 4,2 persen, PAN 4,1 persen, dan PPP 4,1 persen.

Ray Rangkuti Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menilai ada kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengusung pasangan Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Prediksi itu didasarkan pada posisi Golkar yang cukup kuat dalam KIB. Sehingga, memperbesar peluang untuk menyodorkan nama Airlangga selaku Ketua Umum Golkar sebagai capres.

“Kalau soal mungkin, ya mungkin saja. Peluangnya itu besar, mengingat Golkar cukup berpengaruh di lingkaran KIB,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).

Di sisi lain, lanjut Ray, elektabilitas Airlangga perlu didongkrak. Berbeda dengan LPPM, Ray menilai keberhasilan Airlangga dalam bidang ekonomi tidak cukup mendongkrak popularitasnya.

“Istilah saya pekerjaan di belakang meja. Padahal yang dibutuhkan adalah posisi yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Sayangnya Airlangga lebih memilih itu. Efeknya dia tidak begitu dikenal di kalangan masyarakat,” tegasnya.

Ray berpendapat meski Airlangga disebut berkinerja baik dalam bidang ekonomi, hal itu tidak cukup kuat untuk menjamin elektabilitasnya melesat.

“Yang mengerti itu ya sebagian pelaku ekonomi. Saya kira jumlahnya tidak akan lebih dari 10 persen dari total pemilih. Yang 10 persen ini belum tentu juga menyukai Airlangga. Bisa jadi mereka melihat capaian ekonomi karena kerja tim, bukan karena kerja Airlangga saja,” pungkasnya.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs